Beberapa kondisi telah secara umum diketahui sebagai penyebab serangan jantung. Misalnya obesitas, diabetes, hipertensi yang diketahui memang meningkatkan risiko salah satu penyakit pembunuh terbesar itu
Sementara perilaku seperti merokok, gaya hidup minim gerak juga sudah cukup dipahami. Namun ternyata ada beberapa perilaku dan tindakan yang sebenarnya wajar terjadi sehari-hari tapi ternyata bisa memicu serangan jantung seperti disarikan dari Huffington Post:
baca juga : HASIAT DAUN SIRSAK
1. Kemarahan yang mendadak dan meledak tiba-tiba
Dalam penelitian terbaru terhadap 313 pasien jaunting di Australia ditemukan serangan jaunting 8,5 kali lebih sering terjadi pada dua jam setelah kemarahan yang meledak tiba-tiba. Peneliti Dr. Thomas Buckley dari Sydney Nursing School dan Prof. Geoffrey Tofler dari University of Sydney mendifinisikan kemarahan besar adalah level 5-7 pada skala 1-10, di mana pasien merasa kemarahan yang tidak bisa dikontrol lagi.
Mereka mungkin akan kelihatan mengepal kencang, mengencangkan rahang, melempar barang atau melukai diri sendiri atau orang lain. Untungnya hanya dua persen dari serangan jantung yang disebabkan oleh kemarahan ini, itu pun biasanya pasien sudah punya ‘modal dasar’ serangan jantung seperti obesitas atau tekanan darah tinggi.
2. Kecemasan yang akut
Dalam penelitian yang sama Buckley dan Tofler juga mencatat bahwa kecemasan akut juga menyumbang 9,5 kali risiko lebih besar pada serangan jantung. Biasanya serangan terjadi dua jam setelah kecemasan muncul.
“Peningkatan risiko mengikuti kecemasan dan kemarahan yang meledak, biasanya diikuti semakin cepatnya detak jantung, tekanan darah meningkat, dan semua yang terkait dengan pemicu serangan jantung,” kata Buckley.
Sebaiknya mereka yang berpotensi kena serangan jantung memang menghindari kondisi yang penuh tekanan dan memungkinkan munculnya kecemasan dan kemarahan. “Lakukan relaksasi dan sadari apa yang membuat Anda marah dan cemas, lalu kendalikan pikiran Anda dari ketegangan lebih lanjut.”
baca juga : CARA MUDAH CEGAH PENYAKIT JANTUNG
3. Aktivitas fisik tak biasa
Jika tak terbiasa bekerja mengangkat beban berat sebaiknya jangan tiba-tiba paksakan diri untuk melakukannya. Misalnya mengangkut sisa sampah setelah berkebun atau merapikan taman. Pekerjaan mengangkat beban beran pada orang yang jantungnya sudah lemah sangat berbahaya.
Jika Anda terpaksa melakukan pekerjaan fisik berat, sering-seringlah mengambil jeda untuk beristirahat. Jauhkan makanan berat dan alkohol selama melakukannya. Peka terhadap tanda kelelahan fisik dan jantung, seperti nyeri kecil atau rasa tak nyaman di dada dan punggung, atau napas yang semakin memendek.
4.Aktivitas seksualAktivitas seksual dengan intensitas tinggi juga berbahaya. Dalam empat penelitian pada pria usia 50-an dan 60-an tahun, ditemukan hubungan seksual memiliki 2,7 kali risiko peningkatan serangan jantung. Untungnya para peneliti masih menganggap hal ini perkara kecil. Karena biasanya toh aktivitas ini hanya berlansung dalam waktu yang tak terlalu panjang.
Bahkan dianggap aktivitas seksual malah menyehatkan jika dilakukan dengan benar. Karenanya American Heart Association merekomendasikan bagi mereka yang berisiko serangan jantung untuk rajin memeriksakan kondisi jantungnya, dan tetap berolahraga agar bisa menikmati saat-saat yang seksi dengan menyenangkan.
baca juga : memaafkan cegah depresi
5. Penggunaan obat terlarang
Obat terlarang dan alkohol membahayakan tubuh secara keseluruhan. Akibat keduanya adalah tingginya trigliserida dalam darah dan tekanan darah yang setara dengan orang yang makan terlalu banyak. Keduanya bisa jadi awal dari serangan jantung dan kematian.
6. Makan besar yang tak biasa
Sesuatu yang berlebih memang tak pernah bagus. Termasuk dalam hal makanan. Peneliti di US Department of Veterans Affairs (VA) tahun 2000 menemukan orang empat kali lebih mungkin terkena serangan setelah makan besar. Dari 1.986 pasien, 158 makan sangat banyak pada 26 jam terakhir dan 25 orang makan sangat banyak pada dua jam sebelum serangan jantung.
Makan terlalu banyak akan meningkatkan tekanan darah dan detak jantung, karena asam lemak yang masuk ke pembuluh darah akan langsung menyumbat pembuluh darah.
Sementara perilaku seperti merokok, gaya hidup minim gerak juga sudah cukup dipahami. Namun ternyata ada beberapa perilaku dan tindakan yang sebenarnya wajar terjadi sehari-hari tapi ternyata bisa memicu serangan jantung seperti disarikan dari Huffington Post:
baca juga : HASIAT DAUN SIRSAK
1. Kemarahan yang mendadak dan meledak tiba-tiba
Dalam penelitian terbaru terhadap 313 pasien jaunting di Australia ditemukan serangan jaunting 8,5 kali lebih sering terjadi pada dua jam setelah kemarahan yang meledak tiba-tiba. Peneliti Dr. Thomas Buckley dari Sydney Nursing School dan Prof. Geoffrey Tofler dari University of Sydney mendifinisikan kemarahan besar adalah level 5-7 pada skala 1-10, di mana pasien merasa kemarahan yang tidak bisa dikontrol lagi.
Mereka mungkin akan kelihatan mengepal kencang, mengencangkan rahang, melempar barang atau melukai diri sendiri atau orang lain. Untungnya hanya dua persen dari serangan jantung yang disebabkan oleh kemarahan ini, itu pun biasanya pasien sudah punya ‘modal dasar’ serangan jantung seperti obesitas atau tekanan darah tinggi.
2. Kecemasan yang akut
Dalam penelitian yang sama Buckley dan Tofler juga mencatat bahwa kecemasan akut juga menyumbang 9,5 kali risiko lebih besar pada serangan jantung. Biasanya serangan terjadi dua jam setelah kecemasan muncul.
“Peningkatan risiko mengikuti kecemasan dan kemarahan yang meledak, biasanya diikuti semakin cepatnya detak jantung, tekanan darah meningkat, dan semua yang terkait dengan pemicu serangan jantung,” kata Buckley.
Sebaiknya mereka yang berpotensi kena serangan jantung memang menghindari kondisi yang penuh tekanan dan memungkinkan munculnya kecemasan dan kemarahan. “Lakukan relaksasi dan sadari apa yang membuat Anda marah dan cemas, lalu kendalikan pikiran Anda dari ketegangan lebih lanjut.”
baca juga : CARA MUDAH CEGAH PENYAKIT JANTUNG
3. Aktivitas fisik tak biasa
Jika tak terbiasa bekerja mengangkat beban berat sebaiknya jangan tiba-tiba paksakan diri untuk melakukannya. Misalnya mengangkut sisa sampah setelah berkebun atau merapikan taman. Pekerjaan mengangkat beban beran pada orang yang jantungnya sudah lemah sangat berbahaya.
Jika Anda terpaksa melakukan pekerjaan fisik berat, sering-seringlah mengambil jeda untuk beristirahat. Jauhkan makanan berat dan alkohol selama melakukannya. Peka terhadap tanda kelelahan fisik dan jantung, seperti nyeri kecil atau rasa tak nyaman di dada dan punggung, atau napas yang semakin memendek.
4.Aktivitas seksualAktivitas seksual dengan intensitas tinggi juga berbahaya. Dalam empat penelitian pada pria usia 50-an dan 60-an tahun, ditemukan hubungan seksual memiliki 2,7 kali risiko peningkatan serangan jantung. Untungnya para peneliti masih menganggap hal ini perkara kecil. Karena biasanya toh aktivitas ini hanya berlansung dalam waktu yang tak terlalu panjang.
Bahkan dianggap aktivitas seksual malah menyehatkan jika dilakukan dengan benar. Karenanya American Heart Association merekomendasikan bagi mereka yang berisiko serangan jantung untuk rajin memeriksakan kondisi jantungnya, dan tetap berolahraga agar bisa menikmati saat-saat yang seksi dengan menyenangkan.
baca juga : memaafkan cegah depresi
5. Penggunaan obat terlarang
Obat terlarang dan alkohol membahayakan tubuh secara keseluruhan. Akibat keduanya adalah tingginya trigliserida dalam darah dan tekanan darah yang setara dengan orang yang makan terlalu banyak. Keduanya bisa jadi awal dari serangan jantung dan kematian.
6. Makan besar yang tak biasa
Sesuatu yang berlebih memang tak pernah bagus. Termasuk dalam hal makanan. Peneliti di US Department of Veterans Affairs (VA) tahun 2000 menemukan orang empat kali lebih mungkin terkena serangan setelah makan besar. Dari 1.986 pasien, 158 makan sangat banyak pada 26 jam terakhir dan 25 orang makan sangat banyak pada dua jam sebelum serangan jantung.
Makan terlalu banyak akan meningkatkan tekanan darah dan detak jantung, karena asam lemak yang masuk ke pembuluh darah akan langsung menyumbat pembuluh darah.
No comments:
Post a Comment