Cara Menemukan Jati Diri
"Untuk menemukan diri sendiri, pertama-tama pelajari diri sendiri." Menemukan jati diri adalah pengalaman yang mencerahkan. Anda mulai mandiri dan melakukan hal-hal untuk diri sendiri, untuk pertama kalinya. Perasaan ini sulit dijelaskan dengan kata-kata, tetapi jika Anda tidak tahu siapa diri Anda sebenarnya, hal ini sulit untuk diabaikan. Menemukan jati diri tidaklah mudah, tetapi seperti kata pepatah, hasilnya akan setimpal. Berikut beberapa tips untuk memulai prosesnya.
Metode 1 dari 4: Membangunkan Kesadaran Diri
1. Ciptakan kerangka waktu Anda sendiri. Tuliskan tujuan-tujuan utama yang Anda rasa dapat dicapai dan ingin dicapai. Kemudian, tuliskan peristiwa-peristiwa dalam hidup Anda yang telah terjadi yang Anda yakini telah mempengaruhi Anda. Ketika hidup menerpa kita dengan masalah atau kemalangan, hal tersebut membentuk keyakinan kita dan membuat kita berpikir secara berbeda. Tetapi lebih baik lagi, hal ini membuat kita menjadi kita sendiri. Hal-hal yang Anda tulis ini secara organik adalah diri Anda, bukan sekadar cerminan masyarakat.
- Ini bukan latihan untuk mencari kesenangan diri. Ini adalah tentang klarifikasi dan identifikasi masalah. Masalah ini mungkin dapat mencegah Anda mencapai potensi dan membiarkan jati diri Anda tumbuh dan berkembang.
- Luangkan waktu menulis dengan jelas tentang masa lalu dalam kerangka waktu Anda. Kerangka waktu adalah metode yang sangat obyektif untuk menandai peristiwa-peristiwa di masa lalu yang Anda anggap besar. Anda dapat melihat kerangka ini sebagai balok formasi dan sebagai pengalaman jelas tentang masa lalu dalam kerangka waktu Anda. Kerangka waktu adalah metode yang sangat obyektif untuk menandai peristiwa-peristiwa di masa lalu yang Anda anggap besar. Anda dapat melihat kerangka ini sebagai balok formasi dan sebagai pengalaman yang berharga tanpa mengimbuhkan terlalu banyak emosi di dalamnya (seperti yang akan terjadi dalam buku harian). Cukup tulis dengan sederhana, nyata, dan padat pengaruh-pengaruh utama atau pelajaran yang didapat dari setiap kejadian di masa lalu.
- Saat menganalisis pengalaman negatif di masa lalu, lihatlah pada pesan pembelajaran positif di dalamnya dan jangan tenggelam dalam kesalahan atau pikiran negatif. Bagaimana pun, Anda mungkin belajar sesuatu dari pengalaman tersebut. Setiap orang memiliki kerikil dalam hidup mereka tetapi berpura-pura kerikil ini lebih buruk atau bahkan tidak ada tidak akan membantu Anda sama sekali. Akui bahwa jika tidak karena pengalaman masa lalu tersebut, Anda tidak akan berada di sini atau menjadi diri Anda saat ini.
1. Bedakan pikiran-pikiran Anda dari pikiran-pikiran orang lain.
Bagi sebagian besar orang (lebih umum dari yang Anda perkirakan), hidup cukup mudah dijalani saat berada dalam autopilot; kita praktis diberi peta panduan tentang bagaimana realita "bekerja." Pergi ke sekolah, mencari pekerjaan, menikah, memikirkan ini itu dan hal lain, dan bum – berharap Anda menikmati semuanya. Hal tersebut baik dan boleh-boleh saja – tentunya pekerjaan Anda terselesaikan – tetapi tidak menyisakan ruang untuk Anda. Jadi, renungkanlah tentang diri sendiri. Di ujung lini waktu, tuliskan sebagian keyakinan Anda yang tidak berdasar pada logika, tetapi berdasar pada apa yang diceritakan orang. Kita semua memilikinya. Sekarang, apakah yang benar-benar Anda pikirkan?
- Masyarakat memiliki cara yang tersamar untuk menyerahkan mereka yang "tidak membaur," mengutuk si "pecundang," mengidolakan yang "cantik," menyisihkan yang "aneh." Tetapi ini adalah peringatan: Kata-kata penggambaran ini tidak memiliki dasar dalam realita. Bagaimana perasaanAnda tentang dunia di sekitar Anda? Pikirkan tentang apa yang Anda yakini baik dan buruk – bukan apa yang diceritakan orang pada Anda.
- Berpikirlah lebih konkrit. Apakah Anda benar-benar setuju dengan afiliasi politik atau keagamaan orang tua Anda? Apakah memiliki karir benar-benar merupakan hal terpenting bagi Anda? Apakah kacamata hitam yang tebal membuat Anda merasa "lebih keren?" Jika jawabannya tidak, bagus! Maka tidak ada satu pun masalah dengan membentuk diri Anda ke dalam norma yang sudah ada. Sekarang, yang harus Anda lakukan adalah melupakan pelajaran Anda dan belajar kembali. Hanya kali ini, belajarlah kembali berdasarkan kata hati Anda.
3
Mulailah mengandalkan diri sendiri. Kepercayaan diri dan keyakinan adalah jantung dalam menemukan diri sendiri. Jika Anda tidak memiliki keyakinan diri yang kuat, Anda akan mendengarkan perkataan orang lain setiap saat dan dipengaruhi oleh desakan mereka akan apa yang benar, yang salah, dan yang sesuai. Belajarlah untuk yakin pada diri sendiri dan percaya pada perasaan Anda sendiri. Maka Anda akan memiliki struktur sebagai dasar keyakinan tersebut. Ingat, bersabarlah dengan diri sendiri dan percaya dirilah terhadap kemampuan Anda. Segala sesuatu akan datang pada waktunya.
- Jika Anda pernah menjadi korban di masa lalu, hadapi masalah ini. Masalah tersebut tidak akan menghilang dengan sendirinya, melainkan akan mewarnai kehidupan sehari-hari Anda, dan mengharuskan Anda menyamai pengharapan orang lain dan bukan pengharapan diri Anda sendiri.
- Mulailah untuk mempercayai penilaian dan proses pembuatan keputusan Anda sendiri. Tentu saja, Anda akan membuat kesalahan sesekali, tetapi demikian pula orang lain. Melalui kesalahanlah Anda akan menemukan diri Anda tumbuh, belajar, dan mencapai jati diri.
- Mulailah mengambil tanggung jawab terhadap anggaran rumah tangga, dan merencanakan masa depan. Orang yang kurang memiliki keyakinan diri cenderung mengabaikan "detil-detil" kehidupan dengan sikap yang tak peduli, percaya bahwa segala sesuatu akan teratur dengan sendirinya. Tetapi hal-hal tidak selalu beres dengan sendirinya. Mengambil tanggung jawab akan menarik Anda kembali dari tepi jurang dan menjadikan Anda mandiri serta teguh, karena tidak lagi terbawa gelombang nasib.
4
Bersiaplah untuk memulai kembali dengan lembaran baru. Kembangkan perilaku moral Anda dan berlatihlah untuk mematuhinya. Hilangkan tabiat buruk dari hidup Anda (ini adalah tindakan atau kebiasaan yang mengikat jati diri Anda dan membiarkan Anda lepas saat harus berpikir tentang pertanyaan hidup yang sulit); tabiat ini pada akhirnya akan mengalihkan tujuan Anda dan kadang bahkan berbahaya.
- Berhentilah merokok, makan berlebihan, dan minum-minum. Ini adalah contoh kesalahan atau kebiasaan yang akan mencegah Anda bekerja di puncak potensi Anda. Tindakan tersebut juga "melepaskan" Anda dari tanggung jawab dengan mengesampingkan analisis mengapa Anda menggunakan alat bantu berjalan daripada mencari cara yang lebih baik untuk mencerahkan hidup Anda.
- Langkah ini mungkin perlu rehabilitasi besar-besaran bagi sebagian orang, tetapi menggolongkan gal ini sebagai hal yang terlalu sulit tidak akan membuatnya hilang. Ingat, Anda tidak akan dapat menyetir hidup Anda ke depan jika Anda selalu melirik ke kaca spion!
5
Atur dunia Anda. Anda mungkin akan menyadari bahwa memiliki urusan lain akan membantu melancarkan proses untuk menggenggam erat identitas Anda. Jadi, bersihkan kamar Anda. Lakukan pekerjaan rumah. Selesaikan konflik dengan teman. Menyingkirkan segala sesuatu yang merintangi jalan Anda akan memuluskan jalan Anda menuju waktu untuk "diri sendiri".
- Kita semua memiliki alasan mengapa kita tidak berkembang ke arah yang kita inginkan – bisa saja masalah keuangan, sekolah, pekerjaan, hubungan, sebut saja, biasanya alasan ini sudah diambil oleh orang lain. Jika Anda termasuk orang yang sibuk, luangkan waktu untuk melonggarkan jadwal Anda sehingga Anda dapat duduk sejenak dan menghadapi hal ini secara langsung. Jika selalu menjadi prioritas nomor dua, maka hal ini tidak akan pernah selesai.
No comments:
Post a Comment