Kisah Sukses Para Wanita Muda dengan Bantuan Teknologi
Liputan6.com, Jakarta Lokasi restorannya yang cukup sulit pernah membuat Helga Tjahjadi, pendiri Burgreens, kebingungan mempertahanan usaha yang ia dirikan dua tahun lalu itu. Sebab, meskipun banyak orang tertarik dengan konsep makanan organik di restorannya, tetapi mereka kesulitan dalam menemukan lokasinya.
"Restoran kami berada di Rempoa. Meskipun sangat dekat dengan Pondok Indah dan Bintaro, banyak orang yang belum mengetahuinya. Itu faktor yang cukup berat dalam tahap survival restoran kami," kata Helga di Jakarta dalam acara Women Will, Selasa (12/4/2016).
Kisah Sukses Para Wanita Muda dengan Bantuan Teknologi
"Terutama untuk Google Tren, karena kami bisa membandingkan beberapa desain sekaligus, mana yang lebih disukai orang. Serta kami bisa mencari lebih detail lagi soal material dan jenis desain lewat mesin pencarian," kata Rahil.
Teknologi memang dapat mempermudah pekerjaan. Namun, seringkali ketidakmampuan menguasai teknologi menjadi hambatan tersendiri seseorang tidak dapat mengoptimalkannya untuk mengembangkan pekerjaannya.
Menurut studi dari TNS Australia dan Google, wanita khususnya seringkali tidak dapat mengoptimalkan pemanfaatan teknologi karena kendala-kendala seperti ketidaktahuan untuk menemukan apa yang mereka butuhkan di internet, kesulitan dalam memasukkan data-data yang dibutuhkan untuk pencarian, misalnya alamat dan sebagainya, serta kurang mahir menggunakan fitur-fitur di ponsel pintarnya.
"Di Google kami menyebutnya sebagai knowledge barrier. Padahal teknologi sangat mampu mempermudah pekerjaan mereka. Karena itu penting untuk mempelajarinya, terutama melalui forum. Sebab, tipikal wanita Indonesia lebih mudah mempelajari teknologi dari teman-temannya," ujar Putri Silalahi Head of Product Communications Google Indonesia.